Archive for September, 2008

h1

Menanti Laskar Pelangi

September 22, 2008

Film ini adalah film yang paling dinantikan dalam waktu dekat ini. Besar kemungkinan ia akan sukses di pasaran, mengingat novel yang menjadi dasar ceritanya laku keras.

Sebenarnya posisi saya tidak terlalu enak dalam mereview film ini. Ini karena saya memiliki kepentingan, karena film ini mau tidak mau mempromosikan tanah kelahiran saya, Pulau Belitung. Jadi orang tentunya bisa melihat bahwa review saya bisa jadi bias. Namun bagaimana pun saya akan mencoba mereview film ini seobjektif mungkin.

Film ini menurut saya akan menjadi “The Dark Knight”-nya film Indonesia. Ia akan over-rated, terutama sekali karena bukunya yang meledak. Orang Indonesia cenderung menilai sebuah film dari bukunya, tidak melihatnya sebagai sebuah karya yang lepas. Hal seperti ini biasaya tidak terjadi di Hollywood. Contohnya Da Vinci Code yang meledak di pasaran buku namun filmnya disambut dingin. Tapi kalau di Indonesia saya rasa masih terjadi. Read the rest of this entry ?

h1

Babylon AD, Korban Gunting Produser

September 10, 2008

Film ini dapat review yang jelek di berbagai media. Dan setelah kutonton kutahu mengapa. Film ini dimulai dengan cukup baik dengan gambara blok timur pasca perang yang chaotik dan realistis. Semua orang menjual senjata dengan bebas dan hidup berjalan keras. Kehidupan dikendalikan oleh para warlord yang kaya dan banyak memiliki senjata, dan bepergian kemana2 dalam sebuah APC canggih tahan peluru yang lux interior dalamnya. Dan ceritanya pun dimulai dengan perkenalan tokohnya, Tooroop, seorang tentara veteran bayaran yang bekerja untuk siapa yang membayarnya. Dan ia harus mengawal seorang perawan yang sedang mengandung, yang kemungkinan akan menjadi seorang Mesias dunia baru.

Film ini terkesan stylish, seperti halnya film2 besutan sutradara Prancis. Maklum saja, film ini disutradarai oleh Mathieu Kassovitz. Terlihat jelas film ini berbeda dengan film Hollywood pada umumnya. Ceritanya juga berjalan dengan mulus, sampai pada puncak cerita. Read the rest of this entry ?